Sabtu, 16 Maret 2013

PEMANFAATAN LIMBAH MINYAK GORENG (MINYAK JELANTAH) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN SABUN CAIR

PEMANFAATAN LIMBAH MINYAK GORENG (MINYAK JELANTAH) SEBAGAI BAHAN BAKU PEMBUATAN SABUN CAIR
PENDAHULUAN

Minyak kelapa atau goreng dewasa ini dibutuhkan oleh industri kecil dan menengah yang mengolah makanan, baik itu makanan ringan, keripik, kue-kue kering, bahkan juga pisang dan ubi goreng. Jenis-jenis makanan ini cukup laku di pasar-pasar tradisional sehingga konsumsi minyak goreng cukup tinggi. Hanya saja karena pada saat ini harga minyak goreng selalu naik,kurangnya pengetahuan masyarakat dan kondisi ekonomi yang lemah membuat para pelaku usaha industri dan rumah tangga yang membutuhkan minyak goreng sering mengupayakan penggunaan minyak berulangkali agar lebih ekonomis tanpa menyadari resikonya terhadap kesehatan.


Di berbagai daerah banyak yang bekerja sebagai pedagang makanan mulai dari bintang lima hingga kaki lima selalu membutuhkan minyak goreng. namun dari sebagian besar mereka banyak yang menggunakan minyak goreng beruang kali padahal itu sangat membahayakan. Rendahnya pendidikan serta minimnya komunikasi dan informasi kepada masyarakat mengakibatkan ketidak tahuan
mereka akan kebiasaan yang salah untuk menggunakan minyak goreng yang digunakan berkali-kali.

Minyak jelantah (waste cooking oil) merupakan limbah dan bila ditinjau dari komposisi kimianya (bilangan asam dan peroksidanya meningkat), minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik, yang terjadi selama proses penggorengan. Jadi jelas bahwa pemakaian minyak jelantah yang berkelanjutan dapat merusak kesehatan manusia, menimbulkan penyakit kanker, dan akibat selanjutnya dapat mengurangi kecerdasan generasi berikutnya. Untuk itu perlu penanganan yang tepat agar limbah minyak jelantah ini dapat bermanfaat dan tidak menimbulkan kerugian dari aspek kesehatan manusia dan lingkungan.

Salah satu bentuk pemanfaatan minyak jelantah agar dapat bermanfaat dari berbagai macam aspek ialah dengan mengubahnya secara proses kimia menjadi biodiesel. Namun dalam hal ini tentunya membutuhkan jumlah minyak jelantah yang sangat banyak, dan pengolahannya cukup rumit jika dilakukan oleh masyarakat biasa. Oleh karena itu,pemanfaatan minyak jelantah dalam skala rumah tangga yang paling tepat adalah sebagai bahan baku pembuatan sabun cair, ini merupakan suatu cara pembuangan limbah (minyak jelantah) yang menghasilkan nilai ekonomis dan sekaligus ekologis.
Membuat sabun sebetulnya bukanlah suatu pekerjaan yang terlalu sulit untuk dilakukan karena selain mudah pengerjaannya, biaya pembuatannya pun relatif murah dengan bahan-bahan yang mudah pula didapat. Mengingat hal tersebut dan perannya yang begitu penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari membuat sabun sendiri dapat dipandang sebagai suatu kegiatan ekonomi yang cukup menguntungkan, baik untuk penghematan maupun untuk menambah penghasilan bila dikelola dengan baik apalagi dengan memanfaatkan minyak bekas sebagai bahan bakunya. Sehingga masyarakat akan terhindar dari resiko penggunaan minyak bekas yang membahayakan kesehatan dan ekonomi keluarga juga akan meningkat.

Penggunaan minyak kelapa sebagai bahan kebutuhan rumah tangga seperti bahan makananan, hanya efektif sekali pakai, bila minyak bekas penggorengan (minyak jelantah)dipergunakan kembali untuk penggorengan, ternyata dapat menyebabkan berbagai penyakit, misalnya infeksi tenggorokan, bahkan jika minyak tersebut tengik dapat bersifat karsinogenik dan sangat membahayakan jika dikonsumsi oleh manusia. Membuat sabun sebetulnya bukanlah suatu pekerjaan yang terlalu sulit untuk dilakukan karena selain mudah pengerjaannya, biaya pembuatannya pun relatif murah dengan bahan-bahan yang mudah pula didapat. Penggunaan zat aditif lain dalam pembuatan sabun cair ini seperti asam stearat dan glycerin dan esen pewangi menghasilkan sabun cair yang aman untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Mengingat hal tersebut dan perannya yang begitu penting dalam kehidupan masyarakat sehari-hari membuat sabun sendiri dapat dipandang sebagai suatu kegiatan ekonomi yang cukup menguntungkan, baik untuk penghematan maupun untuk menambah penghasilan bila dikelola dengan baik apalagi dengan memanfaatkan minyak bekas sebagai bahan bakunya.Dengan demikian selain kita menghindari penyakit yang ditimbulkan akibat bahaya minyak jelantah, kita juga dapat memperoleh keuntungan dari proses pembuatan sabun dari minyak jelantah.

Menyikapi hal itu sangat perlunya diberi pelatihan kepada mayarakat dalam memanfaatkan minyak jelantah untuk membuat sabun cair serta memberikan informasi dan pengetahuan akan bahaya penggunaan minyak bekas (minyak jelantah) terhadap kesehatan. Sehingga masyarakat akan menjadi lebih sehat dan ekonomi keluarga juga akan meningkat, memberikan informasi dan meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang besarnya resiko penggunaan minyak goreng bekas terhadap kesehatan,memperkenalkan teknologi yang murah dan sederhana kepada masyarakat tentang memanfaatkan minyak goreng bekas menjadi bahan baku pembuatan sabun cair dan membantu masyarakat mengatasi kesulitan mereka dalam pengadaan sabun cair untuk membersihkan alat-alat rumah tangga dengan memanfaatkan limbah minyak goreng yang mereka hasilkan.

Diharapkan dari hasil kegiatan ini masyarakat dapat memahami dan mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat mengetahui akan bahaya dan resiko menggunakan minyak bekas dalam pemenuhan kehidupannya sehari-hari. Menambah pengetahuan masyarakat tentang penggunaan minyak goreng bekas sebagai kebutuhan rumah tangga melalui teknologi sederhana pembuatan sabun. Meningkatkan taraf hidup masyarakat dengan cara memanfaatkan limbah minyak gerang (minyak jelantah) sebagai solusi dan alternatif dalam pemecahan masalah ekonomi yang sedang dihadapi masyarakat.

Tujuan
· Membuat dan mempraktekkan pembuatan sabun cair dengan memanfaatkan minyak goreng bekas (minyak jelantah)

Cara Pembuatan Sabun Cair
Bahan dan peralatan yang digunakan
Minyak bekas (minyak jelantah), ampas tebu, NaOH 40 %, asam stearat 25%, alkohol, gliserin, Na2CO3 dan esen pewangi
Baskom plastik tempat mengolah minyak jelantah, panci tempat sabun cair.
Cara kerja
1. Minyak jelantah ditambahkan ampas tebu dengan ukuran tertentu dan kemudian
dibiarkan selama 48 jam, hasil rendaman disaring sehingga dihasilkan minyak yang jernih
2. Kedalam minyak jernih tersebut ditambahkan NaOH 40% dan dipanaskan sampai suhu ±
60° C kemudian larutan tersebut diaduk sampai homogen.
3. Larutan kental yang dihasilkan ditambahkan asam stearat 25% dan alkohol, serta glicerin
dan natrium karbonat secukupnya, larutan dipanaskan ± 5menit.
4. Larutan yang dihasilkan adalah sabun cair, dan ditambahkan esen pewangi sehingga
sabun cair yang dihasilkan menjadi wangi dan harum.









3 komentar:

  1. Selamat Mas..
    Saya tertarik untuk melanjutkan penelitian anda tentang pembuatan sabun cair.
    ada kontak yang bisa saya hubungi agar saya bisa bertukar informasi dengan anda

    BalasHapus
  2. Kami perusahan yang bergerak dibidang pengelolaan limbah yang berfokus pada minyak jelantah/ used cooking oil.
    Berdiri lebih dari 10 tahun dan Perusahaan kami sudah memiliki ijin yang diperlukan untuk mengelolah limbah tsb, legalitas dan kewenangannya pun sudah kami miliki.
    jika memilik stock minyak jelantah/ minyak goreng bekas/ used cooking oil dengan spek yang kami butuhkan bisa menghubungi saya untuk seluruh Indonesia.
    CP: 082225220969(WA) 08113325200(call)
    email: yohan.purchasinguco@arthametrooil.co.id
    website : http://www.arthametrooil.co.id

    BalasHapus
  3. foto produk jadinya ga ada ya?

    BalasHapus